Guide4gamers.com – Saat ini siapa sih yang tidak mengetahui game satu ini? game yang merupakan besutan dari Riot Games. League of Legends, game eSports yang tidak pernah berhenti buat terus menerus menunjukkan berbagai macam hiburan buat para penggemarnya. Apalagi, diaranah eSports, serangkaian turnamen taruhan juga turut sukses digelar tanpa hambatan walaupun di tengah-tengah masa pandemi. Bisa dikatakan, kalau misalnya game ini merupakan paling lancar dan jaya ketimbang judul-judul lainnya lho!.
Pada saat tahun 2020 silam, game LoL sudah menyelesaikan turnamen yang berujung dalam World Champions 2020 tepat pada bulan September lalu. Lebih dari itu, hebatnya lagi ajang nya menghadirkan momen breakthrough dengan digelar secara offline. Disaat para penyelenggara turnamen eSports lainnya main secara aman dengan format online, Riot Games sukses menggelar World Champions 2020 secara offline di Tiongkok pada saat itu.
Pada tahun 2008, Riot Games menerbitkan versi pre-alpha dari gamenya tersebut, pada saat itu dinamakan League of Legends: Clash of Fates. Ditahun sama, mereka turut menandatangani kerjasama dengan Tencent buat menerbitkan game di Tiongkok. Setelah LoL diterbitkan, Riot sadar kalau mereka harus memberikan update dengan secara bersala. Oleh karena itulah tidak heran jika pada saat ini sudah banyak orang yang lebih memilih game eSports LoL, dibandingkan lainnya. Apakah Anda salah satu penggemar game LoL? jika ya, maka mari kita simak berikut dibawah ini sejumlah review dari game eSports LoL ini!
- Gameplay yang Menarik
Sedikit ada perbedaan gameplaynya dengan game MOBA versi mobile lainnya yakni seperti ML (Mobile Legends) di dalam Arena of Valor dan lainnya. Contoh perbedaannya yakni Ward buat menunjukkan visual di area gelap kehadiran berbagai monster sangat unik, harus membeli terlebih dahulu item di base dan lainnya. Tidak hanya itu saja, terdapatnya sistem last-hit yang membuat Anda bermain jadi rapi, tanda buat dragon lane dan baron lane membuat Anda mematuhi role yang tertera dan masih banyak lagi lainnya. Mungkin ini akan membuat Anda tertarik buat bisa mempelajari gameplaynya. Riot Games sendiri mengkonfirmasi kalau ada perbedaan gameplay dengan versi PC. Yakni durasi game jauh lebih singkat dengan waktu ideal buat dimainkan pada mobile, sistem last hit dipermudah. Tanda buat dragon lane dan baron lane sebelumnya tak ada, pada saat berada di team Red akan di mirror supaya tidak membuat bingung pemainnya. - Main dengan Lebih Fair
Pada saat menerbitkan LoL: Wild Rift, Riot Games berhati-hati memasukkan unsur mikro transaksi dan pengembangan akun buat pemainnya. Kekuatan pemain enggak akan diukur dari level karakter maupun seberapa banyaknya pemain menghabiskan uang. Disini seluruh harga Champion dipatok dengan harga sama, Intensi ini membuat Wild Rift jauh lebih adil kepada para pemainnya. Per skin yang diterbitkan enggak nambah stats apa saja, karena semua kosmetik murni dikembangkan cuma fanservice. Anda bisa juga memperoleh kualitas kosmetik jauh lebih bagus dengan adanya efek recall dan animasi. Bahkan buat tierskin yang sangat rendah sekalipun.
Begini rahasia di balik kesuksesan Game LoL
- Kehadiran eSports LoL
Selama bertahun-tahun, Beck dan Merril bermain StarCraft. Maka mereka tak heran dengan keberadaan turnamen buat game StarCraft. Sebelum mendirikan Riot, keduanya bahkan sempat mempertimbangkan dalam membuat liga esports sendiri yang akan dinamakan UGL (Ultimate Gaming League). Cuma pada tahun 2011 silam, ekosistem eSports belum berkembang sepesat saat ini. Ketika Riot pertama kali menerbitkan LoL, mereka tidak berencana buat mengadakan turnamen sendiri. Tournament LoL dimulai oleh para penggemarnya. Pada musim panas tahun 2010 silam, ekosistem eSports LoL sudah berkembang sehingga Riot tidak bisa mengacuhkannya begitu saja. Mereka lalu memberikan pengumuman turnamen LoL pertama yang dinamakan “Season One”. - Ekosistem eSports dari Game Terbaru Riot
Melihat kesuksesan eSports dari League of Legends tidak heran kalau misalnya Riot mengembangkan ekosistem eSports dari game mereka lainnya. Salah satunya skema kompetisi global Teamfight Tactics: Galaxies Championship diikuti oleh 16 pemain dari 8 regional dengan hadiah Rp. 3,1 miliar.