guide4gamers.com – Sejak kelahiran seri keduanya, The Fall of Max Payne di tahun 2003 buat perangkat komputer. Rockstar tidak lama kemudian setelan sembilan tahun lamanya merilis game Max Payne 3. Max Payne ketiga ini mengambil konsep berbeda jika dibandingkan dengan seri-seri Max Payne selama ini. Melalui trailer dan screenshot diterbitkan sepanjang tahun 2011 silam, Max Payne meninggalkan kesan kuat menjadi game paling beda. Oleh sebab itu, dia berpotensi menjadi seri yang mungkin akan dibenci penggemar setia Max Payne. Namun apakah benar demikian?
Diterbitkan pada tanggal 31 Mei 2012, game ini dibuat dengan engine RAGE dan Euphoria. Dirilis di PlayStation 3, Xbox 360, dan termasuk PC, disini pemainnya akan menjadi tokoh utama bernama Max Payne. Membawa setting sembilan tahun setelah game kedua, Max Payne dipecat oleh NYPD dan dia menghabiskan hari-harinya di sebuah bar. Suatu hari, ada seorang laki-laki bernama Raul Passos. Dia menyuguhkan pekerjaan kepada Max menjadi bodyguard.
Rockstar tidak cuma sekedar mengeluarkan kualitas buat memanjakan mata, dia merilis banyak hal yang bisa dikatakan ‘memuaskan’ seluruh gamer memainkannya. Baik itu sudah memahami franchise ini sejak lama atau bahkan baru pertama kali mengenal Payne. Untuk itu simak berikut dibawah ini terlebih dahulu yuk plotnya.
Plot Game Max Payne 3
Banyak gamer yang mungkin akan bertanya terkait keputusan Rockstar buat menghadirkan sosok karakter Payne baru di seri ketiganya. Bukan cuma kedatangan sosok Payne saja ternyata di masa lampau begitu keren dan juga gagah. Pasalnya, di seri ini Payne mengalami perubahan dari segi visualisasi. Perubahan itu besar-besaran hadir menjadi laki-laki tua, botak, gemuk, dan juga terlihat seperti lemah. Kalau anda termasuk salah satu gamer yang memang membenci konsep baru ini maka tahan dulu ya.
Disebabkan, Rockstar memberikan jalinan cerita terhitung kuat menjadi alasan dari perubahan besar-besaran ini. Meskipun sudah menghadapi banyaknya dentuman peluru yang akhirnya Max Payne tunduh ke musuh tidak terhindarkan yakni waktu. Selama bertahun-tahun sejak event akhir dari seri keduanya. Max Payne belum bisa menyembuhkan diri dari seluruh tragedi sudah dialaminya. Kehilangan istri, anak, dan bahkan perempuan sempat merebut hatinya, Max Payne jatuh ke lubang kepedihan cuma dapat disembuhkan oleh minuman keras.
Dimana, kehidupannya kacau balau dan banyaknya masalah hadir mengakibatkan dirinya dikeluarkan dari kepolisian. Hal inilah sudah buruk, seolah hidup sesuai dengan namanya berhadapan banyaknya kejadian akan menyakiti dirinya sendiri dan orang-orang ada di sekitarnya. Konflik dengan salah satu keluarga mafia paling berkuasa di New Jersey bahkan membuatnya jadi tidak lagi hidup di kota asalnya tersebut. Beruntung perkenalannya dengan teman terbarunya yakni Passo memberikan dirinya opsi kehidupan lain.
Dia menjalankan kehidupan menjadi seorang bodyguard buat Rodrigo Branco keluarga super duper kaya di Sao Paulo, Brazil. Sebagai keluarga terkenal kaya di Brazil, keluarga ini tentunya mempunyai banyak musuh menginginkan hal dari mereka. Eskalasi tingkat kekerasan bahkan membuat gang dan juga kelompok bersenjata membabi-buta menyerang keluarganya ini, dari Rodrigo atau bahkan keluarga besarnya. Lantas apakah Payne bisa menemukan kedamaian selama ini dia cari? Maka kalian bisa menemukan jawabannya dengan cara memainkannya.
Gameplay
Gameplaynya cukup straightforward dan standar hampir semua TPS post Gears of Wars dimana anda bisa buat cover, blindfire hingga mempunyai perspektif over the shoulder. Namun, dua hal yang sudah menjadi trademark seri ini dari hari pertamanya yakni Shootdodge dan termasuk Bullet Time. Bullet time terinspirasi dari film John Woo atau The Matrix memungkin pemain buat melambatkan waktunya dan membunuh musuh.
AI di game Max Payne 3, dapat dikatakan lumayan pintar dan juga bertindak realistis mengikuti kondisi misalnya seperti anda terjatuh langsung mengerubungi dan menembaki. Beruntung buat menghadapi AI lumayan susah disediakan fitur last man standing. Seperti halnya second wind Borderlands. Kalau anda kehabisan darah tapi masih mempunyai painkiller bisa masuk ke bullet time. Kira-kira apakah anda tertarik untuk memainkan Max Payne series ketiga ini?