Guide4gamers.com – Apakah anda salah satu orang yang mengikuti perjalanan konsol PlayStation semenjak awal era milenial lalu? Jika ya, pastinya mengenal sekali dengan game The Last Guardian. Sembilan tahun merupakan waktu dibutuhkan buat menunggu satu game ini. Diperkenalkan kali pertama sebagai proyek eksklusif buat PlayStation pada tahun 2017 silam dengan penampilan trailer perdana baru hadir setelah beberapa tahun sesudahnya. The Last Guardian sendiri merupakan mengisahkan anak hilang tidak kunjung memperlihatkan batang hidungnya.
The Last Guardian pada akhirnya hadir sebagai produk komersial, setelah penantian selama 9 tahun terdapat pengumuman cukup membahagiakan. Pasalnya, permainan ini mungkin bukan game didesain buat memenuhi hasrat serta daya tarik game-game mainstream sekarang. Tapi seperti halnya Shadow of Colossus mengeluarkan pengalaman belum sempat ada. Sebuah usaha membangunkan kedekatan emosional terhadap pemainnya, seorang anak kecil tidak mempunyai nama bersatu dengan seekor binatang raksasa yakni Trico.
Kira-kira apa sih yang ditawarkan oleh game The Last Guardian ini? Mengambil cerita mundur, plot bergerak menceritakan seorang dewasa, baik itu cerita dongeng, atau bahkan pengalaman pribadinya terhadap seekor makhluk sangat mengagumkan Trico. Pemainnya akan berperan sebagai anak tidak mempunyai nama sama sekali. Anda akan terbangun tanpa ingatan disebelah monster raksasa berbulu halus dan sayap seperti terlihat rusak, Trico. Dengan topeng sedikit pecah serta rantai mebelenggungnya, anda akan merasa memiliki kewajiban buat merawat Trico sehingga memiliki kemampuan buat bergerak aktif.
Game ini sendiri adalah game ketiga dari Fumito Ueda bersama timnya, Gen Design yang sebelumnya dikenal sebagai Team Ico. Game mereka sebelumnya adalah Shadow of the Colossus dan Ico. Terkenal akan gebrakan dibuat di dalam konsol PlayStation 2 dan nilai seni tersendiri tidak banyak ditemukan pada permainan pasaran di masa itu. Awalnya The Last Guardian ingin diterbitkan secara eksklusif buat PlayStation 3, tapi dikarenakan mengalami kendala teknis serta batasan kemampuan PS3.
Maka game satu ini terpaksa terjebak pada sesuatu yang dikenal istilah development hell, akhirnya mereka lolos dengan gemilang. Cuma saja, permainan ini tidak jadi diterbitkan buat konsol PlayStation 3 dan malah tersedia secara eksklusif bagi PlayStation 4. Saat ini penantian lebih dari tujuh tahun, The Last Guardian pada akhirnya terbit di hadapan para gamers buat menjawab alasan penundaan generasi permainan dan ekspektasi dari calon pemainnya. Lantas apakah game ini adalah game pantas untuk anda mainkan? Maka jawabannya dapat anda temukan di bawah ini.
- Tidak Sempurna
Tidak bisa ditemukan di dalam game lainnya meskipun terdapat banyak pesona tersendiri. The Last Guardian jelas-jelas bukan permainan sempurna. Kecacatan utama dari game ini akan anda temukan di kamera yang menyebalkan. Untuk permasalahan kameranya cukup sering hadir ketika anda memanjat ke tubuh Trico. Dengan adanya gerakan Trico terkadang hal-hal tidak terduga di ruangan sempit, kamera bisa mengalami reset atau lebih tepatnya mengarah fokus ke tembok dan juga tubuh Trico. Hal itulah membuat anda tidak dapat melihat apapun buat beberapa saat. Tidak cukup disitu saja, bahkan terdapat puzzle menyebalkan juga lho, mengumpulkan gentong buat makanan Tirco, berlarian di kurungan, menyelam ke air dengan kontrol aneh yang jelas-jelas bukan pengalaman pemainnya pasti. - Peliharaan Digital
Game The Last Guardian mampu dikatakan game platformer berbumbu puzzle sangat banyak. Anda akan disuguhkan oleh puzzle berfokus ke lingkungan dan wajib menyelesaikan dengan kecekatan berakrobat tokoh anda, baik bantuan dari hewan raksasa tersebut. Trico menjadi inovasi cukup berani apabila pada game lain seperti Ico, karakter AI memegang peran cukup penting. Maka game ini semakin menekankan kembali ke dalam elemen itu.
Dimana pemainnya juga akan sangat ketergantungan kepada Trico buat mengakhiri tantangan yang tertera dan layaknya hal buatan dari manusia lainnya. Kepandaian buatan milik Trico mungkin akan mengalami error. Hal paling menariknya lagi adalah anda akan sulit membedakan apakah hewan raksasa tengah mengalami bug atau memamerkan fitur dirinya yang sudah dibuat oleh tim developer. Lantas apakah anda tertarik untuk memainkan game The Last Guardian?