guide4gamers.com – Ada sebanayak lebih dari 40 ribu akun Dota 2 yang terkena ban atau blokir permanen oleh Valve. Hal tersebut dilakukan karena puluhan ribu akun tersebut ketahuan menggunakan software (perangkat lunak) cheat pihak ketiga. Hal ini diungkapkan langsung oleh Valve melalui pengumuman resmi terbaru mereka. Menurut sang developer, perangkat lunak tersebut membuatnya bisa mengakses informasi yang digunakan secara internal oleh klien Dota yang tidak terlihat selama permainan normal, membuat penggunanya lebih unggul secara tidak adil.
Selain itu, Valve juga mengungkapkan bahwa mereka sudah memutuskan untuk menghapus aktor jahat ini dari basis pemain Dota yang aktif. Dikutip dari lama resmi Valve, Jumat, 24 Februari 2023, Valve mengatakan akan merilis patch segera setelah mereka memahami metode yang digunakan untuk cheat tersebut. Patch tersebut juga akan membuat honeypot, yaitu bagian data di dalam klien game yang tidak akan pernah terbaca selama gameplay normal, namun bisa dibaca oleh eksploitasi ini.
“Setiap akun yang diblokir hari ini telah membaca dari area ‘rahasia’ ini di klien, memberikan kami keyakinan yang sangat tinggi bahwa setiap pemblokiran akun memang pantas,” ucap perusahaan induk Stem tersebut. Tidak hanya itu, Valve juga mengatakan bahwa gelombang pemblokiran terbaru ini sangatlah besar. Akan tetapi, menurut mereka, ini hanyalah satu aksi terbaru mereka dalam hal kampanye melawan cheater yang sedang berlangsung. Valve juga menjelaskan bahwa langkah ini merupakan contoh perlawanan terhadap cheater.
Perlawanan tersebut juga ditujukan kepada sang pembuat cheat sekaligus menegaskan posisi mereka terhadap hal-hal seperti itu. “Jika anda ingin menjalankan aplikasi apapun yang bisa membaca data dari klien Dota saat anda bermain game, maka akun Dota 2 anda akan diblokir secara permanen dari bermain Dota,” tegas Valve. Aturan tersebut juga berlaku untuk pro players yang akan dilarang dari seluruh kompetisi yang digelar oleh Valve.
Valve juga sudah memperkirakan akan ada pemain-pemain yang terus berusaha mengembangkan dan menggunakan metode-metode baru untuk curang, demi mendapatkan keuntungan yang tidak adil dan mengorbankan pemain lain. “Seperti sebelumnya, kami akan terus berusaha mendeteksi dan menghapus eksploitasi ini ketika mereka datang, dan terus mencekal pengguna yang curang,” lanjut Valve. Dikutip dari The Verger, beberapa pengembang game lain juga sedang berusaha untuk melawan para cheater.
Ubisoft sudah mengumumkan bahwa dalam minggu ini mereka akan mengembangkan sistem untuk “mengacaukan” pemain yang curang dengan menggunakan perangkat XIM, meningkatkan latensi untuk menunggu bidikan pemain. Sementara itu, Riot Games juga telah meminta kepada para pemain League of Legends dan Teamfight Tactics waspada terhadap adanya cheat baru, usai source code untuk dua game itu dan software anti-cheat lawas mereka dicuri oleh peretas.
Riot Games melalui Twitter resminya menyebutkan bawa serangan awal bulan lalu itu sebagai “serangan rekayasa sosial” dan meyakinkan pemain bahwa mereka akan memberikan pembaruan tentang situasi tersebut setelah penyelidikan. Menurut pengembang game Valorant tersebut, source code untuk LoL dan TFT, serta versi lama dari platform anti-cheat perusahaan, sudah diekspos dalam serangan siber oleh kelompok yang tidak diungkap namanya tersebut.
Dikutip dari The Verge, Kamis, 25 Januari 2023, Riot Games juga mengatakan bahwa mereka telah menerima email terbusan dari pelaku serangan siber, namun tidak akan membayarnya. Riot mengatakan bahwa mereka tetap yakin bahwa tidak ada data pemain atau informasi pribadi pemain yang dikompromikan dalam pelanggaran tersebut. Akan tetapi, Riot Games juga mengakui bahwa source code yang didapatkan penyerang bisa menghasilkan cheat baru yang dikembangkan untuk League of Legends dan TFT.
Sama halnya seperti Valve yang memblokir permanen akun Dota 2 sebanyak 40 ribu lebih, Riot Games juga akan melakukan hal yang serupa. Riot menambahkan ada beberapa rilis konten yang mungkin akan tertunda karena dampak dari penyelidikan yang sedang berlangsung. Perusahaan tersebut belum menyebutkan judul mana yang terdampak. Meskipun demikian, Riot mengatakan akan merilis laporan lengkap mengenai rincian teknik yang digunakan oleh penyerang, selain bagaimana keamanan perusahaan yang gagal dan langkah apa yang hendak diambil untuk mencegah serangan serupa terjadi kembali.